Terinspirasi dari kegalauan saya karena melihat teman
galau dan saya sedang galau apa yang mau saya galaukan.
Terlahir dari obrolan “sampah” kami bertiga (wijiatun , riyani prima dan yanoi mustikaw).
Jatuh cinta,
Jatuh iku tibo.
cinta iku tresno. berarti tresno tibo? duh kasihan harus ditolong berarti.
Yang tidak kutahu dari dulu, pacaran belum tentu karena jatuh cinta. Aku belajar dari kalian, bahwa jatuh cinta bukan hanya soal deg-degan.
Tak sekrupuk itu,
Kemarin aku sempat deg-degan karenamu,
Kupikir aku mulai menyukaimu, tetapi karena suatu
alasan.
Alasan karena kupikir, kau juga.
Tapi ketika aku mulai menjalani hari-hari biasa
ternyata dengan mudah aku melupakanmu, dan ketika ingat deadline... sungguh aku
deg-degan lagi.
Mungkin hanya sesaat. Pikirku.
Kali ini aku beneran mengartikan ini jatuh cinta.
Aku deg-degan, aku penasaran, aku peduli dan aku
mencari tahu,
Aku sangat ingin kau berwujud,
Tapi, aku tak bisa menebakmu.
Terimakasih tugas akhir kau memberiku proses belajar
yang banyak. Bahwa jatuh cinta bukan hanya masalah deg-degan tetapi juga tanpa alasan hingga menemukan alasan.
Anggap saja kami sepaham bahwa jatuh cinta adalah
suatu rasa suka, tertarik, yang kemudian membuat seseorang deg-degan, penasaran
hingga akhirnya mulai merambat untuk ingin tahu.
Yah, seperti itulah, tips pertama yang aku temukan
ketika mengerjakan preview 2 bahwa aku harus jatuh cinta terlebih dulu.
Jatuh cinta pada ide untuk dikembangkan lagi. Kalau aku
tidak menyukai ideku sendiri bagaimana dengan orang lain? sebanyak apapun aku
berbicara pasti mudah tumbang.