Sebelum memulai mengulas
materi tentang topik diatas ijinkan saya untuk mengenalkan diri terlebih
dahulu, barangkali ada yang belum kenal denganku tetapi sempat untuk membaca
tulisan singkatku.
Aku bukan berasal dari
fakultas teknik, bukan pula sains. Tapi aku ingin tahu dan ingin belajar.
Ya itu lah aku, kalau
disingkat jadi Yani. (haha gak nyambung ya).
Yuk gass inilah ceritaku
di pelatihan SIG
Pembahasan
Pada hari pertama, 28 November 2016
- - Pengantar Sistem
Informasi Geografis untuk Penataan Ruang
Ruang
merupakan wadah. Meliputi: ruang darat, laut, udara termasuk ruang didalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
dan memelihara kelangsungan hidupnya. Ruang merupakan suatu wadah yang perlu
ditata. Bila ruang tidak ditata/ direncanakan dengan baik, salah satu akibat
yang timbul adalah Ruang Terbuka Hijau dapat berkurang (berubah menjadi ruang
terbangun). Padahal, dalam UU no. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang
diamatkan bahwa Ruag Terbuka Hijau sebuah wilayah minimal seluas 30% dari total
luas wilayah (20% RTH Publik dan 10% RTH privat).
- - Potensi Bencana
Kota Bandung
Menurut
UU no. 26 Tahun 2007 Pasal 3, Penataan ruang merupakan Proses Perencanaan Tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan
ruang yang aman dan nyaman, produktif dan berkelanjutan.
Sebagai
kota metropolitan terbesar di Jawa Barat, Bandung menaruh prhatian khusus
terhadap isu-isu lingkungan urban, salah satunya adalah menanggulangi bencana.
Dengan jumlah penduduk 2.771.138 jiwa yang kebanyakan adalah pendatang, Bandung
membuktikan semakin berkembang dengan beberapa bangunannya. Namun, disisi lain
Bandung sedang terancam oleh bencana seperti banjir, tanah longsor dan ancaman
sesar yang ada di lembang. Nmaun, keberadaan sesar ini belum banyak yang
mengetahui. Kalau saya tidak bergabung dalam latihan ini, rasanya saya juga
tidak akan tahu. Karena menurut perhatian saya, belum banyak yang
mensosialisasikan keberadaan sesar ini. Lantas bagaimana dengan orang yang
tidak tahu tetapi berada/ tinggal di titik tersebut?
Intinya
saya hanya sedang berharap #ciyeeeberharap.
Ya
saya berharap, ilmu itu untuk dibagi bukan untuk sendiri.
- - ArcGIS
ArcGIS
adalah suatu perangkat lunak yang biasa digunakan untuk melihat citra daerah.
Pada pelatihan ArcGIS kami belajar untuk memetakan daerah, berawal dari
pelatihan dasar yaitu pengenalan tools yang ada di software ini, kemudian
penerapan tools dasar yaitu pembuatan sungai , jalan , rel kereta api dan batas
kecamatan/kabupaten menggunakan polyline, text, poin. Perlakuannya hampir mirip
software 3D cem-cem Rhino, 3Dmax, tapi kalau ArcGis disarankan selalu menyimpan
ketika mau mengerjakan langkah baru.
Latihan Dasar ArcGIS
Pesan singkat:
Pramuka
itu belajar , belajar dalam pengembangan karakter. Implementasinya bukan hanya
untuk diri sendiri melainkan untuk orang sekitar dan orang banyak.
Jika aku salah, aku harus mau memperbaiki. Itulah salah
satu pengembangan karakter.
Pada hari kedua, 29 November 2016
- - Penataan Ruang
Dari
perhitungan Dr. Mudrik Rahmawan, sesar Lembang sepanjang 29 Km. Seharusnya kita
bisa berjaga-jaga dan meyiapkan sebaik mungkin karena sudah tahu keberadaan
sesar. Dalam hal pembangunan, salah satu hal yang bisa kita siapkan yaitu
ketika membangun bangunan di area rawan bencana dengan struktur bangunan yang
benar dan kuat. Dan kita bisa mencari referensi di negara lain, contohnya
Jepang. Di Jepang, area rawan bencana biasanya dibangun museum agar area tetap
produktif, karena jika dibangun untuk perumahan suatu saat ketika terjadi gempa
kerugian akan semakin besar dan salah satu solusinya yaitu perumahan dibangn
dengan struktur tahan gempa.
- - Pengenalan potensi
Oku Selatan
Sebenarnya
dihari kedua ini ada 2 ruangan, ruangan khusus untuk Proyek Oku Selatan dan Oku
Timur, dan ruangan kedua untuk adik-adik dan kakak-kakak pramuka.
Ruangan
1. Dimulai dengan pengenalan potensi daerah Oku Selatan dan Oku Timur.
Oku
Selatan mempunyai potensi pada wisata alam oleh karena itu pada kesempatan kali
ini Oku Selatan difokuskan pada pengembangan Geowisata: Danau Ranau, Danau
Rakihan (Sumber: Dari Pak Zul).
Untuk Oku Timur, maaf saya tidak mengikuti pengenalannya
L
Ruangan
2. Mengenal Daerah Rawan Bencana di Kota Bandung.
Hari
kedua saya mengikuti adik-adik dan Kakak Pramuka di ruang 2. Mereka dibagi
menjadi beberapa kelompok untuk menganalisa potensi daerah rawan bencana. Saya dan
teman saya tidak ikut dalam kelompok karena kami berasal dari luar Bandung. Kami
hanya ikut nimbrung dan mendengarkan ulasan dari beberapa adik pramuka mengenai
daerah yang sedang dianalisa. Salah satunya, Kecamatan Coblong.
Sebut
saja ini grup El. Mereka menemukan titik daerah rawan banjir di sekitar kampus
di Dago. Setelah di analisa dan di survei, dugaan pertama: banjir ini disebabkan
karena pertemuan 3 sungai dan berada di daerah rendah.
Pada hari ketiga, 30 November 2016
-
Diskusi kelompok
dan Evaluasi
-
Presentasi
Kelompok
Pada
hari ketiga, saya diminta untuk membantu Pak Zul dari Oku Selatan, jadi saya
tidak mengikuti pembahasan potensi daerah rawan bencana di Kota Bandung. Saya berada
di ruang 1 diminta untuk membuat titik Geowisata yang ada di Oku Selatan untuk
diterapkan di Google Earth dengan tujuan untuk mengenalkan OKU Selatan ke mancanegara.
Dari ArcGIS kita bisa mengisi titik utama letak Oku Selatan kemudian dilengkapi
dengan deskripsinya seperti: Luas daerah, cerita rakyat, asal mula, kekayaan
alam, geowisata, gambar dll.
Saran-saran
dari diskusi dan presentasi:
1. Untuk pengenalan Geowisata Oku Selatan harus disertai
branding (logo geowisata-informasi-penunjuk arah)
2. Dalam hal pembangunan tidak hanya jalur udara yang
menjadi pusat perhatian tetapi juga jalur darat dan laut
3. Beriringan dengan pembangunan Geowisata, harus
dipikirkan juga cara mengenalkannya, dalam kasus ini yaitu penyebaran
informasi; penyebaran informasi melalui media sosial juga penting agar orang
yang mau berkunjung mengetahui detail mengenai OKU Selatan.
4. Pada latihan ArcGIS data belum lengkap, mungkin bisa
ditambahi titik koordinat dan foto
5. Ciri khas dari Oku Selatan juga perlu ditampilkan
untuk menarik wisatawan yang berkunjung. Misalya: kopi atau hewan x yang bisa
dijadikan suatu ikon di wisata yang akan dibangun nantinya.
Pada hari keempat, 1 Desember 2016
Eskursi
ke – Teras Cikapundung, sesar lembang (graha cipta), melihat trampolin , ke
gunung batu lembang.
Eskursi
ini mempunyai tujuan agar peserta mengetahui secara langsung titik sesar berada
dan melihat kondisi sekitar.
Data 1 Penelitian Air di bwws Citarum, Teras Cikapundung
#Sungai
sebagai urat nadi bumi. Menjaga sungai sama dengan menjaga kesehatan bumi.
Air
merupakan sumber daya alam yang sangat penting yang diperlukan semua makhluk
hidup. Sumberdaya air harus dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Air
merupakan pelarut yang baik, memiliki kimiawi H2O. Air memiliki
tegangan permukaan yang tinggi. Pada suhu 0-100 oC berwujud cair dan
merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku.
Kualitas
air secara umum bisa ditentukan dengan tiga faktor, yakni fisika, kimia dan
biologi. Kualitas air berdasarkan parameter fisika diantaranya suhu, kekeruhan.
Kualitas air berdasarkan kimia diantaranya adalah pH, kesadahan, kadar
karbondioksida, dam kadar oksigen terlarut. Kualitas air berdasarkan parameter
biologi diantaranya diketahui dengan melihat jenis dan jumlah hewan air yang
hidup di perairan/ sungai yang sedang diteliti.
Menurut
data: Pada kesempatan kali ini kami hanya bisa mengeceknya melalui 2 cara yaitu
cara fisika menggunakan alat dan cara biologi dengan observasi langsung di
sungai untuk mengetahui hewan air apa saja yang berada di sungai.
Data
Fisika
Perbandingan
|
Air
Mineral
|
Air
sungai
|
Conductivity
|
0,113
|
0,157
|
Turbidity
|
-10
|
-10
|
DO
|
-8,75 gram
|
-9,97
|
Temperatur
|
25,3 oC
|
22,3 oC
|
Ph
|
6,37
|
6,65
|
Tabel Perbandingan data fisika air
mineral dengan air sungai
Berdasarkan data Biologi:
kami hanya menemukan 2 hewan yaitu cacing dan anggang-anggang karena arus air
sungai terlalu deras. Menurut data anggang-anggang masuk dalam kategori kelas
sungai nomor 2 dan cacing ada pada kelas 4, dengan demikian kami belum bisa
menyimpulkan air sungai masuk dalam kelas berapa karena yang kami teliti hanya
dibagian tepi sungai dan untuk membuat kesimpulan kita harus meniliti dibagian
lain juga, dengan kata lain data tidak bisa dijadikan untuk penarikan
kesimpulan karena penelitian hanya dilakukan di tepi sungai.
Data 2 Observasi di daerah Sesar
Lembang
Menurut
data: bahwa kita tidak boleh membangun di area sesar/ boleh membangun dengan syarat,
struktur bangunan yang kuat.
Menurut
data lapangan: banyak bangunan tinggi di area sesar
Dugaan:
mereka yang membangun tidak mengetahui akibat jika terjadi gempa, atau dengan
sengaja membangun bangunan tinggi di area tersebut.
Solusi
Alternatif: sosialisasi ke warga mengenai keberadaan sesar di area tersebut,
jika sudah tahu sebaiknya tidak membangun bangunan yang tinggi di daerah
tersebut.
Pesan:
bumi berhak bersikap, jika suatu ketika gempa itulah kebutuhan bumi. Kita tidak
bisa mencegah sikap bumi, tetapi kita bisa menjaga bumi. Karena itulah kita
bisa memilih profesi apapun asalkan tidak merusak bumi.
Menurut
saya, tulisan merupakan salah satu bentuk dokumentasi. Dokumentasi untuk
merekam ingatan, semoga membantu untuk mensosialisasikan keberadaan sesar. Untuk
obrolan serius dan lebih lengkap silahkan hubungi ahli terkait J ,
Terimakasih Ilmu dan Pengalamannya Kakak :)
#LIPIBandung
#PramukaITB
#ProsesBelajar
Ini
beberapa dokumentasi dari kami Adik- Kakak Pramuka
Tim Adik-Kakak dan Kakak Pembina Pramuka di Gunung Batu, Lembang
Tim Lipi Bandung, Adik-Kakak dan Kakak Pembina di Sungai Cikapundung
Penyampaian Materi Penelitian Air
Foto Bersama setelah Presentasi
Perjalanan melihat Trampolin
Presentasi analisa daerah rawan bencana