Contact Form

 

80th Birthday

Sekarang aku sedang duduk diantara 250 orang dari 120 negara di Galeri Seni Mustika dan perpustakaan anak. aku sedang memastikan bahwa orang-orang disini membawa rasa semangat dan juga senang, sama seperti aku yang selalu semangat karenamu.

Di pojok kiri Galeri terlihat lukisan seorang wanita dengan senyum sumringah. Laki-laki itu  Dion (seorang laki-laki tuna rungu dari panti asuhan di Jogjakarta). Sekarang dia datang untuk memperingati ulang tahunmu yang ke 80 tahun bersama 250 temannya untuk mengunjungi galeri ini. Ini adalah kedua kalinya Dia mengadakan pameran karya anak internasional, dan kali ini karya anak Dion menjadi karya terfavorit dalam penyampaian makna. Seperti yang Ibu sampaikan padanya waktu itu bahwa maknalah yang menghasilkan seni. Sekarang, di galeri ini sudah ada 150 karya anak tunarungu dan tunawicara. Terimakasih Bu, Ibu telah berhasil menjadikan aku sebagai manusia seperti pada umumnya. Engkau telah berhasil memanusiakan manusia dengan caramu sendiri.

Ketika aku masih kecil, aku selalu iri dengan mereka. Sepertinya Ibu lebih sayang kepada mereka, terlebih ketika engkau mengisi liburan semesterku dengan perjalanan jauh di pinggiran kota. 50 Km untuk selamanya.   Bu, kan ada mobil ada motor kenapa malah jalan? Tanyaku saat itu. Tapi Ibu dan Bapak tetap mengajakku berjalan. Aku selalu mengerutu di jalan, sesekali Bapak menjawab gerutuku dengan mengusap dahi. Bapak terkadang menggantikan tas yang kubawa dengan tas yang dibawanya, karena ternyata tas bapak lebih ringan dibanding tas yang kubawa. Ah, mungkin aku telat menyadarinya, ketika SMP baru kupahami bahwa Ibu telah mengajariku untuk bermental baja. Aku mulai mengenali diriku dengan belajar menjaga emosi. Aku heran dengan Ibu kala itu, disetiap aku mengerutu Ibu malah membalasnya dengan senyum dan menyemangatiku. Ibu itu tak menjawab gerutuku Bu, bicaraku dalam hati. Hmm, aku paham, ternyata itu semua agar aku belajar melampaui batas diri. Tak heran jika Bapak tak bisa pergi jauh darimu. Karena kesederhanaan yang kau ajarkan pada kami, (anakmu) telah membawa kami untuk siap melewati kehidupan dalam kondisi apapun.

Ternyata tidak hanya aku yang merasakan pelajaran sesederhana itu darimu, tetapi juga anak dari panti asuhan yang pernah kau kunjungi. Sekarang Dion telah berhasil memproduksi 11 karyamu di New York dan Jerman, hasil penjualannya digunakan untuk menyekolahkan anak-anak kurang mampu sampai ke jenjang yang lebih tinggi, dan sudah sekitar 150 karyamu disebar di seluruh panti di Indonesia.

Terimakasih Ibu, engkau telah mengajariku banyak hal. Engkau telah membukakan mataku ketika aku tidur terlalu lama, engkau selalu mencubitku ketika aku terlena, engkau telah mengajariku untuk berbicara dengan hati mereka. Sekarang saatnya aku mengembangkan galeri ini agar anak-anak di grobogan tetap berkarya sama seperti Ibu yang selalu menjaga, berbagi dan menginspirasi.


Putri didikanmu yang sedang memakai sepatu baru.
I'm On My Way #2
27-31 Mei 2016

Total comment

Author

Yani mustikawati